Anggar mungkin tak sepopuler olahraga lainnya seperti bulu tangkis, sepak bola, basket dan lainnya. Anggar adalah olahraga ketangkasan yang tak banyak ditekuni masyarakat Indonesia.
Pada awal sejarahnya, olahraga ini dikenal sebagai bentuk pelatihan militer di Italia dan Jerman. Anggar lalu berkembang menjadi olahraga di sekitar abad ke-14 atau 15.
Anggar mungkin tak sepopuler olahraga lainnya seperti bulu tangkis, sepak bola, basket dan lainnya. Anggar adalah olahraga ketangkasan yang tak banyak ditekuni masyarakat Indonesia.
Pada awal sejarahnya, olahraga ini dikenal sebagai bentuk pelatihan militer di Italia dan Jerman. Anggar lalu berkembang menjadi olahraga di sekitar abad ke-14 atau 15.
Tapi tahukah Anda, pedang anggar ini memiliki tiga jenis yang berbeda. Hal itu diungkapkan Aisyah Elizabeth selaku pelatih sekaligus pendiri Elite Fencing Indonesia.
Dia menjelaskan tiga jenis pedang anggar dalam Morning Update di iNews TV pada Rabu (3/9/2023). “Dalam anggar ada 3 kategori pedang yang terdiri dari Epee, Foil dan Sabre,” kata Aisyah.
- Foil
Foil diketahui sebagai pedang yang paling kecil dan ringan yang digunakan di anggar. Target dari foil ini hanya pada bagian atas tubuh, kecuali lengan dan leher. - Epee
Dibandingkan dengan foil, pedang jenis epee ini lebih lebar, tebal dan lebih berat pedang epee ini disebut juga dengan nama Degen. Target dari pedang eppe ini adalah semua bagian tubuh, dari kepala sampai ujung kaki atau sepatu. - Sabre
Jenis pedang Sabre tentu berbeda dari kedua pedang di atas. Sabre memiliki bentuk pipih dan tidak runcing, pelindung tangannya menutupi seluruh tangan sampai pangkal tangkai. Bilahnya lentur, di mana area tubuh yang jadi target adalah badan dan area masker saja.
